Holla…
Okee, baiklah.
Kali ini aku mau berbagi mengenai info kesehatan reproduksi. Tepatnya mengenai KB dan kontrasepsi.
Pemerintah telah lama menggalakkan program KB di Indonesia. KB merupakan singkatan dari keluarga berencana yang merupakan program pemerintah skala nasional untuk menekan angka kelahiran dan mengendalikan pertambahan penduduk.
Dampak positif KB bagi keluarga adalah dapat mewujudkan anak-anak yang sehat dan keluarga yang sejahtera dengan pengaturan kehamilan. Dampak bagi bangsa dan dunia (lebih luasnya) adalah efek terhadap ketersediaan sumber daya alam dan kehidupan yang layak.
Kontrasepsi, berasal dari kata kontra yang berarti melawan dan kata konsepsi yang berarti pembuahan. Kontrasepsi dapat dimaknai sebagai usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan, baik yang bersifat sementara (menunda/menjarangkan) ataupun permanen (tidak ingin hamil lagi).
Penggunaan kontrasepsi pada pasangan yang sudah menikah bahkan berumur sudah lazim dilakukan. Sedangkan bagi pasangan muda, beberapa pertimbangan karir dan finansial, kesiapan fisik dan mental, serta kehidupan seksual yang sedang hangat-hangatnya, biasanya menjadi alasan penggunaan kontrasepsi.
Kontrasepsi dapat bekerja melalui cara berikut:
- menjaga agar sel telur tidak bertemu dengan sperma
- Menghentikan produksi sel telur
- menghentikan penggabungan sperma dan sel telur (yang telah dibuahi) menempel pada rahim.
Bagi wanita usia subur yang aktif secara seksual serta tidak menggunakan kontrasepsi, angka kehamilan mendekati 90 persen dalam 1 tahun. Bagi wanita yang tidak menginginkan terjadinya kehamilan, pengaturan kesuburan dapat dilakukan dengan berbagai macam metode kontrasepsi. Namun perlu diingat, tidak satupun yang sempurna tanpa efek samping. Jadi tetap berisiko ya!
Metode kontrasepsi secara umum dibagi menjadi 2, non-hormonal dan hormonal.
Baca juga: Mengenali Stroke dan Pencegahannya dari Dini
Kontrasepsi non-hormonal
Metode kontrasepsi non-hormonal dibagi menjadi 3, yaitu secara teknik, mekanik, dan sterilisasi.
Teknik menyusui termasuk ke dalam kontrasepsi non-hormonal dengan cara teknik. Bagi ibu yang menyusui secara ekslusif, tidak akan terjadi ovulasi selama 10 minggu pertama setelah pelahiran. Namun teknik ini tidak dapat mencegah kehamilan secara maksimal sehingga disarankan untuk memilih alat kontrasepsi lain yang sesuai.
Secara mekanik, kontrasepsi spiral (IUD/AKDR) dan kondom termasuk ke dalamnya.
IUD ( intrauterine device) atau AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim) merupakan metode kontrasepsi reversibel yang efektif digunakan bahkan 5 hingga 10 tahun. Metode ini merupakan salah satu metode kontrasepsi yang efektif dalam mencegah kehamilan.
Kondom merupakan salah satu metode kontrasepsi yang lazim digunakan, mudah tersedia dan murah. Metode ini memiliki tingkat keberhasilan yang bervariasi, tergantung pada bahan dan ketahanan produknya. Kondom tersedia untuk pria dan wanita, namun kondom pria lebih sering digunakan.
Efektivitas kontraseptif kondom pria dapat ditingkatkan dengan penambahan pelumas spermisidal. Namun efektivitasnya akan lebih meningkat jika ditambah dengan penggunaan zat spermisidal intravagina. Kondom juga menjadi salah satu alat untuk mencegah infeksi, seperti pada kasus HIV, gonore, sifilis, herpes, klamidia, trikomoniasis dan STD (sexual transmitted disease) lainnya.
Secara sterilisasi, tindakan yang sedikit lebih invasif seperti vasektomi dan tubektomi termasuk ke dalamnya.
Vasektomi merupakan cara sterilisasi melalui pemotongan vas deferens dan pengikatan kedua ujungnya sehingga sperma tidak dapat mengalir dan bercampur dengan cairan semen.
Sedangkan Tubektomi merupakan pemotongan atau penutupan tuba falopi sebagai saluran penghubung oovarium dan rahim.
Kontrasepsi hormonal
Beberapa metode yang termasuk ke dalam kontrasepsi hormonal, yaitu pil, suntik, implan, koyo/patch, dan spiral berhormon.
Masih ada lagi metode-metode lain, seperti metode kalender, senggama terputus dan lain-lain.
Selain yang sudah disebutkan di atas, beberapa metode kontrasepsi terus berkembang dan muncul metode-metode baru. Untuk pemilihan metode kontrasepsi yang sesuai, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
Pesanku, harap bijak dalam menggunakan kontrasepsi.
Semoga artikel health info ini bermanfaat dan dapat memberi informasi yang positif untuk para pembaca.
Baca juga: Kenali Hipertensi dan Pencegahannya dari Dini
Thank informasinya seputar KB Mbak. Saya sementara ini baru berencana mau KB setelah melahirka dua anak dengan jarak setahunan hehe cuma masih bingung mau KB apa?
Bisa konsultasi sama bidan terdekat kak, atau kalau mau lebih jelas dengan Dokter spesialis kandungan. Nanti diperiksa dulu kondisi kakak, mana yang cocok dengan segala pertimbangan.
Kalau yang hormonal itu efeknya rata2 nambah berat badan gt yah kak? Aku perlu belajar lg nih mengenai kontrasepsi, kelak akan jadi calon ibu kan insha allah hehe.
Aku KB mandiri aja. Takut mau nyobain alat kontrasepsi. Heuheu… Apalagi tipe yang hormonal. Tapi gak tau juga nanti mungkin mau cobain.
thanks mbak tulisannya. memang menentukan mau memakai kontrasespsi apa tuh kudu bener2 diskusi ama pasangan dan melihat juga resiko mana yang lebih bisa kita kelola.
Jadi ingat program KB yg dikampanyekan pemerintah pada tahun 1980an dulu. Dampak positifnya dirasakan masyarakat beberapa tahun sesudahnya dg terjadinya peningkatan kesejahteraan keluarga
Mau nanya nih, kabarnya pil kontrasepsi bisa buat obat jerawat ya kak?
Menarik nih, jadi menambah pengetahuan. Efek dulu jaman sekolah suka gak merhatiin. Ehehe
Kontrasepsi ini memang salah satu cara untuk menuju kehidupan yang lebih baik. Saya lebih melihat dari faktor ekonomi. Anak anugerah tapi harus bisa dirawat dan diberi penghidupan yang layak. Orang tua tinggal mengatur berapa banyak mereka mampu mengurusinya
Aku memilih iud sbg kontrasepsi mbak..
Alhamdulillah sejauh ini masih aman dan nyaman pakai iud nya
Ini salah satu keputusan dilmea saat setelah kelahiran anak pertamaku. IStriku mau di KB atau nggak
akhirnya diputuskan pakai kondom aja KB nya hehe.
2 tahun lagi rencananya anakku pengen punya adek 😀
Wow nambah ilmu baru lagi nih, materi seperti ini penting banget nih khususnya untuk generasi muda dan para pasangan rumah tangga yang belum merencanakan punya anak.
Hmm, karena belum pernah menggunakan satu pun aku jadi merasa asing. Pengetahuan bagus nih untuk pasangan muda.
Informasi yang sangat bermanfaat. Selama ini, masih bingung mau pakai alat KB apa. Jadi ya sementara pakai non hormonal yang simpel aja… Hehehe
Saya tidak diperbolehkan dokter menggunakan kontrasepsi yang hormonal, karena akan berpengaruh pada tubuh yang pernah punya riwayat penyakit.
Teman dan tetangga ada yang sudah memlih steril, karena anaknya sudah lebih dari dua dan sudah ada yang remaja sehingga diizinkan dokter.
Dulu saya pake suntikan 3 bulan, gak cocok karena haid terus, ganti yang satu bulan, eeh badan kurus sekurus kurusnya, akhirnya KB alami saja ,
Anakku udah umur 10 tahun dan aku belum hamil lagi
Banyak yang mengira aku pakai KB
Padahal nggak sama sekali
Pembahasan tentang jenis-jenis kontrasepsi ini menarik
Masing-masing pasti ada plus minusnya ya
Dan harus cocok2an juga sama penggunanya
aku pribadi belum pernah pakai KB Hormonal, pakai yang non hormonal dulu saja. thx infonya kak
Wah menambah pengetahuan saya tentang kontrasepsi. Iya nih, harusnya sejak dini sudah ada sex education biar faham dan nggak terlalu tabu
Benar Kak. Hal-hal kayak gini perlu diketahui, toh nanti juga berguna bagi tiap pribadi.
Penting banget sih kita mengenal alat kontrasepsi ini, apalagi anak muda sekarang. Bukan maksudnya mendukung sex bebas ya, tapi biar mereka tidak salah arah dan terjadi hal yang tidak diinginkan. Penting banget buat tau sex education dan kontrasepsi salah satunya
Iya Kak, perlu dinilai dari sisi kesehatannya juga. Bukan maksud mendukung sex bebas, tapi untuk pengetahuan dan kebutuhan diri sendiri.
jadi inget jaman PMRan pas SMK pertama kali diberi edukasi mengenai alat kontrasepsi ini, memang perlu konsultasi dengan dokter dulu keelak ya kak
Jika diperlukan, bisa konsultasi ke dokter dulu kok untuk memilih yang terbaik. Tapi seenggaknya tahu dulu mengenai jenis-jenis kontrasepsinya.
Paling efektif ya operasi ya un, tapi tentu ada juga negatifnya. Terutama kalau yang dipilih itu vasektomi XD apa bapak-bapak siap berkorban demi istri?
Tubektomi maupun vasektomi itu ada syaratnya juga. Ada kondisi-kondisinya. Tapi sebelum itu, perlu tau dan paham dulu jenis-jenis kontrasepsi.
Iya un harus dipelajari dulu dan didiskusikan dengan pasangan sebelum memilih kontrasepsi yang cocok.