Kebiasaan Mengorek Telinga, Apakah Bahaya?

Holla…

Taukah kamu bahwa mengorek kuping/telinga tidak boleh sembarangan?

Ayo ngaku siapa yang suka ngorek kuping sembarangan!

 

Kali ini aku mau bahas mengenai kebiasaan mengorek telinga yang ternyata dapat membahayakan telinga.

Sebelumnya, kita kenali dulu anatomi dari organ telinga.

“Anatomi telinga”

Telinga terdiri dari 3 bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Karena bahasan kita mengenai mengorek telinga, jadi aku akan membahasa mengenai telinga luar.

Telinga luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai membran timpani (gendang telinga). Daun telinga terdiri dari tulang rawan elastin dan kulit. Liang telinga kita berbentuk huruf S, jadi ga lurus-lurus aja yaa.

Liang telinga panjangnya kira-kira 2,5 sampai 3 cm. Liang telinga terdiri dari rangka tulang rawan pada sepertiga bagian luarnya dan duapertiga bagian dalamnya terdiri dari tulang. Nah, pada sepertiga bagian kulit liang telinga terdapat banyak kelenjar serumen dan rambut. Di bagian inilah serumen ‘cairan seperti lilin/gel lengket yang berwarna kuning’ atau yang sering disebut kotoran telinga ditemukan. Sedangkan bagian duapertiga dalam, hanya sedikit dijumpai kelenjar serumen.

Sudah pahamkan bagian-bagian dari telinga kita?

Karena itulah, dianjurkan untuk mengorek telinga hanya boleh sekitar 1 cm saja. Karena kotoran telinga hanya berada pada bagian sepertiga luar. Dan jika mengorek liang telinga lebih dalam, dapat mendorong kotoran telinga ke bagian yang lebih dalam dan dapat melukai bagian dalam liang telinga hingga membran timpani (gendang telinga) dan dapat berakibat pada masalah pendengaran (tuli).

Penggunaan cotton bud juga harus hati-hati. Pilihlah jenis cotton bud yang baik dan sesuai standar (bisa dibeli di apotik). Jangan pakai yang low standar yang ada di warung-warung ya guys. Pilih ukuran cotton bud yang sesuai dengan ukuran liang telinga kamu. Ingat, jangan terlalu sering mengorek telinga.

Jangan suka mengorek telinga dengan jari tangan. Kebiasaan yang tidak baik ini sangat berbahaya. Jari dan kuku tangan yang tidak bersih dapat menjadi tempat melekatnya banyak kuman. Hal ini dapat menyebabkan liang telinga terinfeksi bakteri maupun jamur.

Jika kamu memiliki jenis kotoran telinga yang keras, maka sebaiknya kamu berkonsultasi dengan Dokter Spesialis THT. Pembersihan telinga dapat dilakukan berkala, biasanya tiap 6 bulan sekali menggunakan obat maupun alat pembersih kotoran telinga khusus.

 

 

 

Selalu hati-hati dalam membersihkan telinga yaa. Telinga merupakan salah satu indera yang sangat berharga bagi manusia. Maka dari itu, jaga dan rawat dia dengan baik.

 

Well, sekian dulu ya. Semoga informasi di atas bermanfaat 🙂 .

 

 

 

 

18 Komentar Tambahkan milikmu
  1. Wah, kebiasaan buruk ku adalah sering mengorek telinga nih. Dalam sehari mesti korek kuping. Kalo lupa ntr malah gatel. Jadi deh kalo gatel korek pakke jari kelingking.

    Terimakasih informasi nya kak

    1. waah hati-hati kak, nanti bisa cedera liang telinganya. Sebaiknya ke Dokter spesialis THT untuk membersihkan kalau sampe gitu yaa

Tinggalkan Balasan ke Anggita Diah Hadi Ratnasari Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.