Mari Mengenal Imunisasi Dasar Lengkap untuk Anak

Holla…

Kali ini aku ingin berbagi mengenai Imunisasi Dasar lengkap pada anak. Well, kenapa aku tiba-tiba bahas topik ini?. Ini sebenarnya karena pengalaman 3 bulan di stase anak sebelumnya. Selama stase anak, aku sering ketemu pasien anak yang tidak mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap. Bahkan masih banyak orangtua yang masih bingung dengan Imunisasi itu sendiri, apalagi dengan jadwalnya, iya kan?

Okay, mari kita bahas. Pertama, apa itu Imunisasi?

Imunisasi adalah proses menginduksi imunitas secara buatan baik dengan vaksinasi (imunisasi aktif) maupun dengan pemberian antibodi (imunisasi pasif). Imunisasi aktif menstimulasi sistem imun untuk membentuk antibodi dan respon imun seluler yang melawan agen penginfeksi, sedangkan imunisasi pasif menyediakan proteksi sementara melalui pemberian antibodi yang diproduksi secara eksogen maupun transmisi transplansenta dari ibu ke janin.

Jadi buat yang masih bingung, Vaksinasi itu merupakan bagian dari Imunisasi yaitu Imunisasi aktif.

Apa tujuan dari Imunisasi?

Imunisasi memiliki tujuan untuk melindungi individu terhadap suatu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, mengurangi prevalensi/angka kejadian penyakit pada masyarakat dan akhirnya mengeradikasi penyakit tersebut.

Bagaimana jadwal Imunisasi?

Nahh, Ikatan Dokter Anak Anak Indonesia (IDAI) tahun 2017 merekomendasikan Imunisasi diberikan sesuai jadwal pada tabel berikut:

UPDATE JADWAL TERBARU VAKSINASI IDAI 2020

Vaksin Hepatitis B (HB)

Vaksin ini diberikan untuk mencegah infeksi virus hepatitis B. Vaksin Hepatitis B (monovalen) paling baik diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir dan didahului pemberian suntikan vitamin K minimal 30 menit sebelumnya. Jadwal  pemberian vaksin Hepatitis B monovalen adalah usia 0,1, dan 6 bulan. Bayi yang lahir dari ibu HbsAg positif, diberikan vaksin Hepatitis B dan imunoglobulin hepatitis B (HBIg) pada ekstremitas (lengan dan paha) yang berbeda. Apabila diberikan Hepatitis B kombinasi dengan DTPw, maka jadwal pemberian pada usia 2,3, dan 4 bulan. Apabila vaksin Hepatitis B kombinasi DPTa, maka jadwal pemberianpada usia 2,4,dan 6 bulan.

Vaksin Polio

Vaksin Polio diberikan bertujuan untuk mencegah infeksi virus Polio. Pada kasus yang parah, polio dapat menimbulkan keluhan sesak napas, kelumpuhan, hingga kematian. Untuk vaksin Polio, bayi yang dilahirkan dirumah perlu segera diberikan OPV-0 (Vaksin polio oral). Apalabila lahir di sarana kesehatan, OPV-0 diberikan saat bayi dipulangkan. Selanjutnya, untuk polio-1, polio-2, polio-3, dan polio booster diberikan OPV atau IPV. Paling sedikit harus mendapatkan satu dosis vaksin IPV bersamaan dengan pemberian OPV-3.

Vaksin BCG

Vaksin ini bertujuan untuk mencegah perkembangan infeksi bakteri TB (tuberkulosis). Penyakit ini umumnya menyerang paru-paru. Namun perlu diingat bahwa pemberian vaksin BCG tidak dapat melindungi anak dari infeksi tuberkulosis begitu saja. Namun vaksinasi ini dapat mencegah infeksi TB agar tidak berkembang ke kondisi yang lebih parah. Pemberian BCG dianjurkan sebelum usia 3 bulan, optimal usia 2 bulan. Apabila diberikan pada usia 3 bulan atau lebih, perlu dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu.

Vaksin DTP

Vaksin DPT merupakan jenis vaksin gabungan untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Vaksin DTPw mengandung mengandung vaksin Difteri dan Tetanus yang dimurnikan serta Pertusis yang diinaktifkan. Vaksin DTP pertama diberikan paling cepat pada usia 6 minggu. Dapat diberikan vaksin DTPw atau DTPa atau kombinasi dengan vaksin lain. Apabila diberikan vaksin DTPa maka interval mengikuti rekomendasi vaksin tersebut yaitu usia 2,4, dan 6 bulan. Untuk anak usia lebih dari 7 tahun diberikan vaksin Td atau Tda. Untuk DTP 6 dapat diberikan Td/Tdap pada usia 10-12 tahun dan booster Td diberikan setiap 10 tahun.

Hib

Haemophilus influenzae tipe b (Hib) adalah salah satu kuman penyebab penyakit meningitis dan pneumonia terutama pada anak berumur dibawah 5 tahun dan paling sering menyebabkan kematian. Penyakit lain yang dapat terjadi adalah selulitis, artritis dan epiglotitis Haemophyllus influenzae tipe b (Hib) bukan virus influenza, tetapi merupakan suatu bakteri Gram negatif.

Saat ini tersedia vaksin gabungan pentabio (DTP,HB, dan HiB)

Vaksin Campak

Infeksi virus campak (morbili virus) merupakan infeksi virus pada anak dengan gejala seperti demam, pilek, batuk kering, ruam, serta radang pada mata. Pemberian vaksin ini tidak serta merta membuat anak tidak mengalami sakit campak, namun akan mengurangi tingkat risiko keparahan campak yang didapat oleh anak. Program vaksin ini bertujuan untuk mencakup sekitar 5%  individu yang diperkirakan tidak memberikan respon imunitas yang baik saat diimunisasi dahulu. Vaksin kedua (18 bulan) tidak perlu diberikan jika sudah mendapatkan MMR.

Sudah mulai paham mengenai imunisasi?

Untuk penjelasan vaksin lainnya, dapat diakses di Artikel Imunisasi IDAI

Well, sekian dulu postingan mengenai Imunisasi. Semoga Informasi di atas bermanfaat ya

12 Komentar Tambahkan milikmu
    1. Sampai saat ini masih pakai yang 2017 dan belum ada perubahan rekomendasi. Biasanya ada pembaruan berkala, tapi untuk saat ini masih pake yang 2017.

  1. kira2 yang bikin masih banyak pada belum imunisasi kenapa ya, apa nggak konsul sama bidan atau bagian kesehatan pada waktu melahirkan, padahal penting banget imunisasi dasar itu kaya campak dan polio

    1. Tentu dari Bidan dan Dokter selalu menyarankan, mengingat pentingnya Imunisasi untuk bayi dan anak. Tapi sekarang banyak beredar hoax yang tidak benar mengenai imunisasi dan vaksinasi, memicu ada oknum yang anti vaksin.

Tinggalkan Balasan ke mutiarasyaflina Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.